JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mendorong mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi berperan aktif sebagai pengerak dalam penguatan literasi halal. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan saat menerima company visit yang dilaksanakan oleh 60 mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta, hari ini.

"Saya senang berada di hadapan para mahasiswa, karena kalian adalah pemimpin-pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Mahasiswa komunikasi tentu berperan penting, penggerak dalam literasi halal." ungkap Babe Haikal, sapaan akrabnya, di Gedung BPJPH, Selasa (1/7/2025).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Kepala BPJPH Afriansyah Noor, Kepala Biro Hukum SDM dan Humas BPJPH Indrayani, Tenaga Ahli Kepala BPJPH M Fariza Y Irawadi, dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana Siti Muslichatul Mahmudah.

Babe Haikal mengatakan bahwa saat ini industri halal global berkembang sangat pesat. Potensi halal global juga begitu besar dan terus berkembang. Sektor ekonomi halal juga menjadi salah satu sektor penting bagi penguatan perekonomian nasional. Peluang ini tentu harus dimanfaatkan secara optimal.

Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan disiplin halal di kalangan pelaku usaha dan masyarakat. Dalam upaya mewujudkan disiplin halal tersebut, diperlukan penguatan literasi halal secara kolaboratif dan berkesinambungan. Terlebih saat ini halal telah berkembang sebagai standar yang berlaku secara universal, digunakan oleh siapapun terlepas dari apapun latar belakang suku, agama, ras, dan bangsanya. Halal telah menjadi simbol kualitas, kesehatan, keamanan, dan keterjaminan produk.

“Halal is not religion only. Halal is lifestyle. Halal is a symbol of modern civilization. Halal itu universal. Halal is not for muslim only, halal for everybody.” sambungnya.

Di era komunikasi digital seperti sekarang, Babe Haikal juga mendorong agar para mahasiswa ilmu komunikasi benar-benar memanfaatkan pengetahuannya dalam turut serta memberikan edukasi jaminan produk halal bagi masyarakat luas. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara. Misalnya dengan turut menyebarluaskan informasi maupun materi edukasi yang ebrsumber dari otoritas jaminan produk halal atau pemerintah. Juga, melalui peran konkrit mahasiswa dalam ekosistem JPH, seperti dengan menjadi Pendamping Proses Produk Halal (P3H) yang tugasnya melakukan pendampingan sertifikasi halal bagi pelaku UMK.

Babe Haikal juga mengingatkan para mahasiswa agar menghindari aktivitas komunikasi atau berpendapat hanya melihat satu sisi, terlebih dilakukan di ruang digital. Don’t jumpt to the conclusion. Sebab, di era komunikasi digital seperti saat ini, siapapun dapat melakukan aktivitas komunikasi di media sosial tanpa ada jaminan bahwa informasi tersebut benar atau tidak.

Sebelumnya, Wakil Kepala BPJPH, Afriansyah Noor, juga mengatakan hal senada, bahwa literasi halal perlu diperkenalkan secara komprehensif kepada generasi muda agar mampu menjadi penggerak informasi yang objektif dan edukatif di tengah masyarakat.

“Public Relation (PR) ini merupakan salah satu dunia pendidikan yang sangat diminati di era sekarang ini. Karena dengan belajar PR bisa mengaktualisasikan diri menjadi seseorang yang mampu memberikan yang terbaik untuk orang lain, “ tutur Afriansyah.

“Kami berharap banyak kepada teman-teman mahasiswa PR agar menjadi ujung tombak juru bicara halal.” ungkap Afriansyah kepada para mahasiswa.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Siti Muslichatul Mahmudah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari pembelajaran praktis mahasiswa agar mereka memahami langsung dinamika kehumasan di lembaga pemerintahan, khususnya dalam isu-isu publik seperti jaminan produk halal.

Kegiatan juga diisi dengan pemaparan materi kehumasan oleh Tenaga Ahli Kepala Kehumasan BPJPH, M Fariza Y Irawady. Dalam paparannya, ia membahas strategi komunikasi publik, manajemen krisis, serta pendekatan digital dalam kampanye literasi halal kepada masyarakat. Ia juga menjelaskan tentang bagaimana membangun citra institusi melalui kepuasan masyarakat penerima layanan. Kegiatan ditutup dengan kemeriahan game challenge yang diberikan oleh tim humas BPJPH yang diikuti dengan sangat antusias oleh para mahasiswa. []