BEKASI --- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI serahkan sertifikat halal secara simbolis kepada Rumah Makan Kharisma Bahari dan Rumah Makan Minang Sepakat & Holly Tea Restaurant. Penyerahan ini dilakukan di Rumah Makan Kharisma Bahari, kompleks Eatpedia, di bilangan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Muhammad Aqil Irham sebut pentingnya warteg dan rumah makan padang sebagai produk makanan lokal yang tersebar luas di Indonesia untuk memiliki sertifikat halal.

“ Warteg dan rumah makan padang harus menjadi pelopor dalam mendapatkan sertifikat halal, karena halal ini sekarang bergerak menuju kea rah industri, menambah sisi competitiveness dan value dari produk itu sendiri sehingga harapannya dapat bersaing dengan makanan asing yang sekarang tengah digandrungi masyarakat Indonesia, “ terangnya didepan pimpinan perusahaan serta pegawai, pada hari Jumat (07/06).

Dari sisi produsen, Direktur Utama Rumah Makan Kharisma Bahari juga mengatakan hal serupa, ia menyebut adanya sertifikat halal ini menjadi standing point yang kuat dalam industri food and beverages. “ Kami amat bersyukur, kami satu-satunya warteg di Indonesia yang memiliki sertifikat halal, ini nilai yang baik bagi kami untuk mengarungi industri makanan di Indonesia sehingga konsumen tidak perlu lagi ragu untuk makan di warteg kami,” tutur Reni.

Kharisma Bahari dan Rumah Makan Minang Sepakat jadi salah satu pelaku usaha industri makanan warteg dan rumah makan padang dari ribuan pelaku usaha yang digemari masyarakat Indonesia ketika mencari alternatif untuk makan siang hingga makan malam.

Selain itu Direktur Utama Rumah Makan Minang Sepakat & Holly Tea Restaurant juga menyebut adanya sertifikat halal ini membuatnya percaya diri untuk melakukan ekspansi lebnih luas lagi usahanya.

“ Alhamdulillah adanya sertifikat halal ini dapat menjadi batu loncatan kami utnuk ekspansi keseluruh penjuru Indonesia, dan membuka lapangan pekerjaan jauh lebih besar lagi bagi masyarakat Indonesia kedepan,” jelas Berlian Richie menutup sambutannya.

Untuk diketahui menurut data Badan Pusat Statistik bulan Juni tahun 2022 terdapat lebih dari 11.000 pelaku usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 8.000 diantaranya atau sebesar 71.65% merupakan restoran atau rumah makan.