Semarang (BPJPH) --- Program akselerasi sertifikasi halal yang terus digencarkan oleh pemerintah tidak hanya membawa kemudahan bagi pelaku usaha untuk memperoleh sertifikat halal. Dalam kerangka penguatan ekosistem halal yang luas, program akseleratif tersebut secara langsung berimplikasi positif dalam mempercepat inklusi penguatan literasi halal di tengah masyarakat.
"Percepatan sertifikasi halal yang terus-menerus kita gencarkan membawa implikasi positif mempercepat inklusi literasi halal bagi masyarakat khususnya pelaku usaha." kata Sekretaris Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, E.A Chuzaemi Abidin, usai menjadi narasumber pada FGD Festival Literasi Halal 2023 di Semarang, Kamis (22/6/2023).
Dicontohkan Chuzaemi, program sertifikasi halal gratis atau Sehati bagi pelaku UMK yang dilaksanakan melalui mekanisme self declare, dalam waktu relatif singkat dapat mendorong keterlibatan aktif pelaku usaha untuk berperan aktif dalam sertifikasi halal.
"Misalnya, program Sehati dengan mekanisme self declare, dalam waktu yang relatif singkat mampu memberikan kesempatan multi aktor JPH dan mendorong keterlibatan mereka, dari pendamping proses produk halal hingga pelaku usaha itu sendiri dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda." jelasnya.
Dengan keterlibatan tersebut, dipastikan para pelaku usaha khususnya UMK secara langsung melakukan proses inklusif untuk memperoleh pemahaman terkait sertifikasi halal yang memang dibutuhkannya untuk dapat melangsungkan proses sertifikasi halal dengan baik.
Lebih lanjut, Chuzaemi juga mengatakan bahwa peningkatan literasi halal juga akan mendorong kemajuan usaha, terutama dalammemanfaatkan potensi pasar produk halal yang terbuka lebar.
"Potensi bisnis produk halal begitu besar. Dan untuk dapat mengambil peluang itu, maka tantangan bagi pelaku usaha adalah mereka harus memiliki literasi yang memadai, memahami peluang market, melakukan produksi yang baik, serta selalu memastikan kehalalan produknya." tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Arief Hartawan menyatakan bahwa Festival Literasi Halal diharapkan dapat mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah. Termasuk penerapan gaya hidup halal yang melibatkan para milenial.
"Literasi Halal sebagai bagian dari mendorong akselerasi peningkatan indeks literasi ekonomi syariah Indonesia." kata Arief.
"Mulai dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang jelas kehalalannya, menggunakan jasa perbankan syariah, lalu berpakaian dengan memenuhi kaidah syariah sehingga berdampak pada bertambahnya penggunaan barang dan/atau jasa yang sesuai prinsip syariah oleh masyarakat,” lanjut Arief.
Penguatan literasi halal, lanjutnya, dilakukan melalui penguatan sinergi literasi ekonomi syariah dengan grup media, penajaman materi literasi ekonomi syariah, dan perluasan keterlibatan berbagai pihak serta saluran komunikasi literasi ekonomi syariah dalam berbagai platform, termasuk media digital dan program/kegiatan yang melibatkan berbagai komunitas.
Juga, dengan memperluas kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak di dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah (halal), antara lain, dilakukan dengan sinergi program seperti kawasan halal, SDM halal, dan traceability halal bersama BPJPH, KNEKS dan kalangan perguruan tinggi.
’’Sinergi terkait ekosistem halal yang kami fokuskan tahun ini adalah halal dari sisi hulu, sehingga mempercepat terbentuknya ekosistem produk halal pada rantai berikutnya jika sisi inputnya sudah terpenuhi kehalalannya,” imbuhnya. []