Yogyakarta --- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI mendorong pengembangan inovasi untuk memperkuat industri halal. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham saat menjadi narasumber pada Innovation Festival 2025 bertema Halal and Suistanable: The Future of Industry. InnoFest 2025 ini juga dirangkai dengan peresmian Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal (LP3H) UII.
"Kami mendukung dilakukannya berbagai inovasi yang memang kita perlukan untuk membangun industri halal yang dinamis, inklusif dan semakin produktif." kata Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham, di Yogyakarta, Kamis (19/6/2025), dalam kegiatan yang diikuti lebih dari 150 pemangku kepentingan dari kementerian, lembaga, pebisnis, akademisi, dan komunitas tersebut.
"Hal itu sejalan dengan tujuan penyelenggaraan Jaminan Produk Halal yang selain bertujuan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat, juga untuk meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan menjual produk." sambungnya.
Lebih lanjut, Muhammad Aqil Irham mengatakan bahwa industri halal saat ini telah menjadi sorotan dunia. Konsumen produk semakin sadar akan pentingnya kualitas produk. Dalam hal ini, halal juga identik dengan premium quality, atau kualtas yang terjamin tidak hanya kehalalannya namun juga kebersihan dan kesehatannya. Kondisi tersebut ditandai dengan pertumbuhan pesat dalam permintaan produk halal, yang merupakan peluang secara ekonomi bagi industri halal.
"Untuk menjawab tantangan dan peluang tersebut, memang diperlukan cara-cara kerja yang out of the box, karena saat ini persaingan begitu ketat. Dan industri juga harus terus berinovasi dalam membangun iklim yang mendukung pengembangan industri produk halal yang lebih baik." imbuh Muhammad Aqil Irham.
Sekretaris Daerah Sleman Susmiarto, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki peran strategis pada industri halal. Salah satunya dengan penerbitan Perbup Nomor 65 Tahun 2024 tentang Percepatan Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMKM. Ia juga mendorong kesadaran tentang produk halal dan pentingnya sertifikasi halal kepada para pelaku usaha di wilayahnya.
Hadir selaku keynote speech InnoFest 2025, Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek, M Fauzan Adziman. Hadir pula sejumlah narasumber innovation talk, di antaranya Founder PT Ruang Halal Indonesia Lukas Dedy Setiawan, inisiator Teaching Factory Kesehatan UII Lutfi Chabib, dan Founder Bambooland Indonesia Yulianto Purwono. []