Jakarta — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus memperkuat kualitas ekosistem layanan sertifikasi halal nasional. Senin (24/11/2025), BPJPH menggelar Pelatihan Calon Asesor dan Penilai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN.

Pelatihan ini diikuti oleh calon asesor teknis, calon asesor syariah, serta peserta lainnya yang dipersiapkan menjadi penilai LPH maupun LHLN. Kegiatan menghadirkan narasumber dari BPJPH dan lembaga eksternal seperti Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang memberikan materi terkait standar kompetensi, metodologi asesmen, hingga sistem penjaminan mutu lembaga pemeriksa halal.

Kegiatan dibuka oleh Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, didampingi Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham, Deputi Bidang Kemitraan dan Standardisasi Halal Abd Syakur, serta Plt Direktur Standardisasi Halal Mohammad Farid Wadjdi.

Dalam sambutannya, Kepala BPJPH RI Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa peran asesor dan penilai menjadi semakin sentral di tengah perkembangan pesat industri halal nasional maupun global.

“Ekosistem halal berkembang sangat cepat. Kita membutuhkan asesor dan penilai yang tidak hanya kompeten, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi, metodologi pemeriksaan, dan perkembangan standar halal,” ujar Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, di Jakarta, Senin (24/11/2025).

Lebih lanjut, Ahmad Haikal Hasan yang akrab disapa Babe Haikal, menegaskan visi besarnya mengenai masa depan standar halal di tingkat internasional. “Halal itu harus menjadi persyaratan dunia dalam mendistribusikan (produk) makanan. Kalau di dalam manajemen mutu ada ISO, yang halal juga harus ada. Jadi dunia tuh akan ikut dengan standar halal,” tegasnya.

Babe Haikal juga menekankan keberadaan asesor dan penilai yang profesional merupakan fondasi penting dalam menjaga mutu dan kredibilitas layanan sertifikasi halal Indonesia, terlebih di tengah meningkatnya jumlah LPH dan LHLN yang berperan dalam proses layanan halal.

Pelatihan berlangsung selama lima hari, dengan rangkaian materi komprehensif yang mencakup kebijakan penilaian, standar kompetensi, metodologi asesmen, hingga simulasi asesmen untuk memastikan peserta siap mengemban tugas secara profesional dan berintegritas. BPJPH berharap pelatihan ini dapat melahirkan asesor dan penilai yang berkompeten, berintegritas, serta mampu memperkuat tata kelola sertifikasi halal Indonesia. []