Surabaya — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus mendorong penguatan ekosistem halal nasional. Dalam upaya ini, BPJPH mengingatkan agar sektor hulu tidak menjadi titik lemah dalam rantai pasok halal. Hal ini disampaikan Sekretaris Utama BPJPH, Muhammad Aqil Irham, dalam kegiatan AIRLANGGA KHAIR 2025, di Auditorium Ternate, ASEEC Tower, Universitas Airlangga, Rabu (25/6/2025).
Mengusung tema “Harmonisasi Regulasi pada Hulu Sertifikasi Halal dan Inovasi untuk Keberlanjutan Ekosistem Halal”, acara ini menjadi ruang diskusi strategis bagi para pemangku kepentingan halal, mulai dari akademisi, pelaku usaha, LPH, LP3H, asosiasi rumah potong hewan, ormas, dan stakeholder terkait.
"Sektor hulu seperti RPH (Rumah Potong Hewan) memiliki peran yang sangat penting dalam rantai produk halal. Jika di hulu menghasilkan pasokan yang terjamin kehalalannya, maka akan memudahkan industri halal di sektor hilir." Kata Muhammad Aqil Irham, di Surabaya, Rabu (25/6/2025).
Jika status kehalalan sektor hulu tidak dikelola dengan baik, lanjutnya, maka di sektor hilir akan kesulitan dalam proses sertifikasi halal.
"Prinsip jaminan produk halal yang kita anut adalah traceability atau ketertelusuran. Artinya, standar halal harus diterapkan secara berkesinambungan dari hulu hingga ke hilir." sambungnya.
Sertifikasi halal di sektor hulu, lanjutnya, juga dipastikan akan meningkatkan produktivitas ekosistem halal nasional, yang berimplikasi pada peningkatan peringkat Indonesia di kancah halal global.