Sidoarjo --- Di tengah semakin ketatnya kompetisi industri halal global, Indonesia terus menegaskan kesiapannya untuk menjadi pemain utama, dan tidak sekadar menjadi pasar. Salah satu upaya strategis untuk menyiapkan hal itu adalah dengan memperkuat dan menggerakkan ekosistem industri halal yang nasional agar semakin produktif dan mendongkrak perekonomian nasional.
Hal itu tercermin dalam kunjungan kerja Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kawasan Industri Halal Sidoarjo atau Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), yang merupakan salah satu di antara beberapa kawasan di Indonesia yang didesain dengan sistem dan fasilitas untuk mengembangkan industri produk halal.
Hadir dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan didampingi oleh Deputi Bidang Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal E.A Chuzaemi Abidin. Sedangkan Tim Kunjungan Kerja Spesiifik DPR RI dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abidin Fikri, didampingi 16 Anggota Komisi VIII DPR. Turut hadir pula perwakilan Forkopimda Jawa Timur dan manajemen HIPS.
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan mengungkapkan pentingnya kunjungan kerja ini sebagai bentuk pengawasan aktif sekaligus tahapan penting dalam memastikan konsistensi dan integritas proses produk halal (PPH) di kawasan industri yang secara khusus didesign untuk rantai pasok halal (halal supply chain) yang ideal meskipun kompleks dan multientitas.
"Kita membangun sistem halal bukan hanya untuk patuh terhadap regulasi, tapi juga sebagai alat ukur daya saing ekonomi. Misalnya, Malaysia telah punya lebih dari 15 kawasan industri halal dengan dukungan penuh negara. Kita belum, tapi lewat HIPS ini, kita dorong Indonesia mulai sejajar dan melampaui," kata Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025).