BANDUNG – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menandatangani nota kesepamahan (Memorandum of Undertanding) dengan Jembatan Masyarakat Indonesia (JEMARI) tentang sosialisasi edukasi, dan promosi bidang jaminan produk halal. Penadatangan dilakukan oleh Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan dan Ketua Umum JEMARI, Arie Azhari di Bandung, Sabtu (22/03/2025).
Dalam sambutannya Haikal mengungkapkan, potensi halal di Indonesia sangat luar biasa, sehingga punya potensi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal global. “Tidak ada yang lebih besar dari urusan ini, Anda berada di dalamnya, jangan main-main, jangan santai lagi, pikirin, saya kagum dengan semangatnya,” ujar Haikal.
Lebih lanjut Babe Haikal, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa JEMARI telah melakukan tepat dengan mengambil peran sebagai mitra BPJPH, dan diharapkan dapat terus berkontribusi dalam penguatan ekosistem halal.
“Terima kasih kepada JEMARI, ini adalah sebuah kepercayaan bagi kita. Yuk Bapak Ibu yang berada dalam ruang lingkup besarnya itu unlimited, karena tahun 2026 nanti makanan, minuman, obat, sabun, sampo, odol, kosmetik dan temasuk barang gunaan dan sebagainya wajib memiliki sertifikat halal. Sebuah potensi yang sangat luar biasa, dan kita akan mendunia,” tutur Babe Haikal.
Sementara itu, Ketua Umum JEMARI, Arie Azhari menyampaikan akan menjadikan momentum ini sebaga titik poin untuk melangkah lebih jauh ke depan. “Acara ini adalah acara yang sangat sakral. Saya berharap kepada Bapak Ibu detik ini sebagai hari yang sangat bersejarah untuk membantu para pelaku usaha mikro kecil yang ada di kota Bandung dan Jabar tapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan anggota JEMARI,” ungkap Arie.
Menurut Arie, kerjasama antara BPJPH dan JEMARI selain juga bisa membantu masyarakat mendapat kenyamanan terhadap produk-produk yang akan dikonsumsi juga akan menambah penghasilan. “Target saya, satu orang dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung minimal dapat mendampingi hingga 50 sertifikat halal self declare, dan untuk satu kecamatan harus mampu paling tidak harus memiliki dua ribu data pelaku usaha yang diolah, terus canvasing dan bermain di media sosial,” tutur Arie.
“Jadikan, hari ini sebagai titik poin pertama dengan semangat, sehabis lebaran gempur habis-habisan bagaimana caranya halal di Kota Bandung memenuhi target dari Babe Haikal,” ujar Arie.
“Untuk kota Bandung saja kami memiliki data 5000 pelaku usaha mikro kecil makanan dan minuman yang harus disertifikasi halal, sementara kami miliki cabang di 13 Kota/Kabupaten se-Jabar “, pungkasnya.