Johannesburg — Forum internasional Halal 20 (H20) Summit 2025 berhasil digelar pada 15–17 November 2025 di Qurtuba Convention Center, Johannesburg, Afrika Selatan. Dengan mengusung tema “Global Halal Governance: Strengthening Identity, Trust, and Economic Growth”, perhelatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat tata kelola halal global melalui dialog kebijakan, kolaborasi strategis, dan penyelarasan standar antarnegara.
H20 Summit 2025 diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI berkolaborasi dengan South African National Halaal Authority (SANHA). Acara dihadiri oleh 233 peserta dari 49 negara, yang terdiri atas otoritas regulator halal, lembaga sertifikasi halal, akademisi, pakar, serta pelaku industri halal global. Kehadiran peserta dari berbagai kawasan dunia menunjukkan semakin besarnya perhatian masyarakat internasional terhadap urgensi tata kelola halal yang kredibel dan terstandardisasi.
Dalam sambutan pembukanya, Kepala BPJPH RI, Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa masa depan industri halal global sangat ditentukan oleh keberhasilan negara-negara dalam membangun standar dan sistem yang terintegrasi.
“Penyelarasan standar halal global, termasuk mekanisme saling pengakuan, merupakan kebutuhan mendesak untuk menciptakan ekosistem halal dunia yang kredibel. Harmonisasi ini akan memudahkan proses sertifikasi, meningkatkan efisiensi perdagangan, dan memperkuat posisi industri halal di pasar internasional,” tegasnya.
Ahmad Haikal Hasan juga menekankan bahwa globalisasi sektor halal tidak hanya menuntut transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi antarnegara untuk membangun kepercayaan publik yang berkelanjutan.
“Era halal global adalah era kolaborasi. Tidak ada negara yang bisa bekerja sendiri. Kita harus berjalan bersama untuk membangun kepercayaan dan memastikan kemanfaatan halal dirasakan secara luas oleh masyarakat dunia,” tandasnya. []








