Johannesburg, Afrika Selatan — Penyelenggaraan The 4th Halal 20 (H20) Summit 2025 oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI yang berlangsung pada 15–17 November 2025 di Qurtuba Convention Center menghasilkan capaian penting bagi penguatan tata kelola halal global. Pada forum yang dihadiri 233 peserta dari 49 negara tersebut, BPJPH secara resmi menerbitkan Recognition Agreement bagi 31 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) dari 21 negara.
Kepala BPJPH RI, Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan bukti semakin kuatnya penerimaan global terhadap standar halal Indonesia. Capaian itu juga menandai langkah strategis BPJPH dalam memperluas jejaring kerja sama internasional, meningkatkan kepercayaan antarnegara, serta memperkuat kelancaran ekspor-impor produk halal. Selain itu, langkah ini mempercepat harmonisasi standar halal dunia dan menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu pusat rujukan global dalam penyelenggaraan jaminan produk halal.
“Pengakuan ini bukan sekadar kerja sama administratif, tetapi bentuk kepercayaan internasional terhadap standar halal Indonesia. Dengan semakin banyaknya lembaga halal luar negeri yang terhubung dalam sistem BPJPH, kita memperkuat ekosistem hala globall, membuka jalan kerja sama perdagangan yang lebih luas, dan membawa Indonesia semakin dekat sebagai rujukan atau pusat halal dunia,” kata Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan atau akrab disapa Babe Haikal di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, BPJPH RI juga berpartisipasi aktif pada expo halal yang turut meramaikan H20 Summit 2025. Dalam expo yang berlangsung selama tiga hari, Stan BPJPH menjadi salah satu pusat perhatian delegasi internasional karena menyediakan berbagai layanan informasi, antara lain terkait sistem sertifikasi halal Indonesia, akreditasi dan kerja sama halal, konsultasi Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), informasi seputar dokumen dan registrasi LHLN, sertifikasi halal luar negeri, hingga inovasi digital layanan sertifikasi halal. Antusiasme tinggi dari berbagai delegasi menunjukkan meningkatnya kebutuhan negara-negara lain untuk memahami kebijakan halal Indonesia dan menjajaki peluang kolaborasi.
Babe Haikal menambahkan, momentum H20 Summit 2025 menjadi bukti semakin pentingnya peran Indonesia dalam arsitektur halal global. “Respons dari berbagai negara menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam membangun harmonisasi standar halal global." ungkapnya.
BPJPH akan terus memperluas jejaring, menguatkan regulasi, dan menghadirkan inovasi layanan agar ekosistem halal yang kita bangun dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya, juga bagi masyarakat internasional. Halal Indonesia untuk Masyarakat Dunia,” tegas Babe Haikal.
Dengan capaian tersebut, H20 Summit 2025 tidak hanya memperkuat diplomasi halal Indonesia, tetapi juga mendorong terciptanya tatanan halal global yang lebih kokoh, terpercaya, dan inklusif. []









